Selasa, 19 Januari 2016

Belajar menggambar itu mudah dan banyak manfaatnya

“Every child is an artist. The problem is how to remain an artist once he grows up.” – Pablo Picasso

Kutipan ini mengena sekali di hati saya. Picasso berpikir bahwa setiap anak adalah seniman. Masalahnya adalah bagaimana mempertahankan "sense of art" itu pada anak hingga mereka dewasa.

Menggambar adalah salah satu bentuk seni yang paling mudah dilakukan. Namun bagi anak-anak saya, menggambar itu cukup sulit. Selama ini, setiap saya meminta anak-anak saya menggambar sesuatu, mereka seperti menolak dan minta saya yang menggambar untuk mereka.

Saya berpikir, mungkin karena mereka tidak menguasai cara menggambar dan tidak percaya diri. Mungkin ini hal yang sederhana, namun saya tidak ingin mereka tumbuh menjadi tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri. Saya mencoba mencari cara mengatasi kelemahan ini.

Suatu hari saya mengunjungi Gramedia di Bintaro yang baru di buka. Disini saya menemukan banyak buku tentang menggambar dan seni untuk anak. Saya melihat deretan buku cara menggambar. Saya sebenarnya tidak bisa menggambar tapi memutuskan untuk mengajari mereka menggambar. Tak pernah terpikirkan bahwa menggambar itu ternyata sangat mudah. Hal ini sangat dimungkinkan melalui buku-buku langkah-langkah menggambar tersebut.


Saya minta anak-anak memilih buku sendiri untuk mereka pelajari. Kemudian saya secara rutin mengalokasikan waktu untuk anak-anak saya belajar menggambar. Saya ajarkan tentang gradasi warna. Dan ternyata anak-anak menyukai kegiatan ini. Bahkan kami membuat misi untuk mengisi dinding kamar mereka dengan gambar hasil karya mereka. Namun sejauh ini, gambar mereka baru bisa menempel pintu lemari es saja. Gambar pertama kakak adalah burger kesukaannya, sedangkan Firra memilih menggambar meja dorong.  Semakin lama, hasil gambar mereka semakin baik.


Tentu guru TK punya alasan yang kuat mengapa mengajarkan anak untuk menggambar/mewarnai di sekolah. Menggambar atau seni lainnya memang salah satu cara membangun kemampuan anak dalam banyak aspek. Ketika membicarakan tentang gambar itu sendiri, warna, bentuk, ukuran, kemampuan bahasa anak akan berkembang.
 
Ketika menemani anak menggambar, yang biasa saya lakukan adalah meminta anak-anak menceritakan gambarnya. Mengapa mereka memilih warna tertentu. Atau membuat cerita dari gambar mereka.Terkadang Zhafirra yang masih berusia 4 tahun menggambar bentuk yang tidak saya pahami. Namun dengan lancar ia akan menceritakan gambarnya dengan detil.

"Firra gambar princess lagi noleh ke kanan Ma, kayak gini badannya muter ke arah sini. Trus tangannya gerak kayak gini. Firra nggak usah kasih gradasi ya gambarnya. " kata Firra sambil mencontohkan gerakan princess yang ia maksud. Daya imaginasi Firrapun semakin berkembang.

Saya kutip dari website http://extension.psu.edu/  beberapa pertanyaan yang bisa kita ajukan ke anak untuk melatih kemampuan bahasa anak berkaitan dengan kegiatan menggambar.
  • Tanyakan pertanyaan yang jawabannya sebebas mungkin  – “Ceritakan tentang apa yang kamu gambar," catat apa yang ia ceritakan tentang gambarnya. Bacakan kembali ke anak, minta ia menambahkan detail cerita. Mencatat yang diceritakan anak menunjukkan orang tua menghargai pemikiran dan membantu orang lain memahami hasil karyanya.
  • Ajarkan anak kosakata seni – Bicarakan tentang garis (lurus, lengkungan, bulatan, bergelombang, dll.) dan warna (warna merah rambu lalu lintas, warna biru langit sky blue, warna hijau rumput).
  • Gambarkan seperti apa bentuk hasil karyanya dan beri kesempatan ia menceritakannya  – “Kakak bikin garis yang panjang, di gambar ini.” Ini salah satu cara memotivasi anak menggambarkan hasil karyanya
  • Tanyakan kepada anak proses pembuatan gambarnya – "Bagaimana caranya mencampur warna untuk membuat warna lukisan yang seperti itu?" Dorong anak untuk membicarakan proses ini.
Untuk Daniesh yang berusia 6 tahun, saya memberinya tantangan menggambar yang lebih rumit pada hari berikutnya. Daniesh kemudian memilih menggambar robot. Ketika pertama mencoba menggambar robot yang detail, malah menjelang waktu tidur. Saya katakan kalau sudah mengantuk tidak perlu dilanjutkan. Namun jawaban Daniesh, "Kakak lanjutkan gambarnya sampai selesai, Ma. Baru tidur ya." Tahap demi tahap dalam buku ia ikuti dengan tekun. Akhirnya saya melonggarkan waktu tidurnya hingga jam 9.45 malam, menunggu Daniesh menyelesaikan gambarnya. Hasilnya membuat papa mamanya kagum. Dengan bangga Daniesh menempelkannya di pintu lemari es. Ternyata tak lama waktu lama untuk membuatnya percaya diri.

Saya amati ternyata menggambar banyak manfaatnya buat Daniesh yaitu membantunya lebih fokus dalam belajar, melatih kesabarannya dalam menyelesaikan sesuatu, berlatih tekun, berlatih kreatif. Yang terpenting adalah melatihnya percaya diri bahwa ia mampu membuat hasil terbaik dari hal yang sebelumnya tidak ia kuasai. Terutama yang saya latih adalah fokus. Karena kemampuan ini yang akan dia perlukan di bangku sekolah umum nanti. Ketika pikiran anak mulai bercabang, memikirkan bermain dengan teman, memikirkan acara tivi kesukaannya, ia harus mampu membuat dirinya sendiri kembali fokus dengan pelajaran di sekolah atau sesuatu yang ia tekuni.

Setelah beberapa kali berlatih menggambar, gambar berikut telah membuat Daniesh semakin percaya diri. Saya bangga dengan hasil yang dicapainya, terutama ketika ia bilang "Dulu Kakak nggak bisa gambar hari ini kakak udah bisa gambar apa aja. Karena latihan terus makanya kakak udah bisa gambar sekarang."


Berikut video saat menemani kakak menggambar.

 https://youtu.be/PfdvSK7ouhs

Menggambar kini menjadi salah satu alternatif aktivitas keluarga kami yang murah tapi menyenangkan :)